Tulisan ini hanya untuk teman-teman yang akan mengikuti tes CPNS... Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Q.S Adz-Dzariyaat:56
Sebagai seorang muslim prinsip hidupku berawal dari potongan ayat dan hadits di atas. Menyadari bahwa tujuan kita hidup adalah beribadah kepada Allah sang pencipta dan menjadi sebaik-baiknya manusia yang memberikan manfaat pada manusia lainnya.
Saat kita mempunyai kemampuan untuk menolong orang lain, lakukanlah. Saat diminta berbagi, lakukanlah. Ikhlas hanya mengharap Ridha Allah Swt. Reward terbesar yang kita dapat adalah kebaikan yang sama dengan apa yang pernah kita lakukan. Saya sepenuhnya percaya rumus ini, KEBAIKAN=KEBAIKAN, KEJAHATAN=KEJAHATAN.
Lalu apa hubungannya dengan kelulusan CPNS? Bagaimana kita mendapatkan apa yang kita inginkan?
Bagaimana tips agar lulus?
Banyak yang mengatakan bahwa untuk lulus diperlukan 90% keberuntungan dan 10% kemampuan kognitif manusia.
2013 lalu saya pernah mendaftar di kabupaten bengkayang dan belum menemukan keberuntungan itu. Saat mendengar beberapa celotehan tentang 90% keberuntungan dan 10% kemampuan saya mulai berfikir untuk mencari keberuntungan itu lalu setelahnya belajar dengan giat untuk menghadapi ujian CPNS.
Banyak yang mengatakan bahwa untuk lulus diperlukan 90% keberuntungan dan 10% kemampuan kognitif manusia.
2013 lalu saya pernah mendaftar di kabupaten bengkayang dan belum menemukan keberuntungan itu. Saat mendengar beberapa celotehan tentang 90% keberuntungan dan 10% kemampuan saya mulai berfikir untuk mencari keberuntungan itu lalu setelahnya belajar dengan giat untuk menghadapi ujian CPNS.
Saya ingin menjadikan keberuntungan itu nyata.
Di mulai dari 2 potongan ayat diatas saya mulai menyadari bahwa memang keberuntungan itu bisa kita ciptakan sendiri.
Setelah gagal pada 2013 lalu, saya berusaha menjadi sebaik-baiknya manusia. Memberikan manfaat bagi lingkungan sekeliling, rajin searching lowongan pekerjaan dan membagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. Berharap menjadi pembuka rezeki dari teman-teman yang sedang membutuhkan pekerjaan. Tidak hanya itu, saya pribadi juga berusaha untuk mendapatkan pekerjaan dengan mengirimkan surat lamran kerja ke hampir 20 Instansi pendidikan yang ada di Kalimantan Barat. Saat tidak mendapat panggilan dari usaha saya itu, saya tetap merasakan kepuasan karena membantu teman-teman mendapatkan pekerjaan. Saat teman-teman mendapatkan pekerjaan, kita tidak mendapat gaji dari mereka tapi secara tidak langsung kita beramal jariah dengan menjadi perantara rezeki yang Allah berikan. Alhamdulillaaah....
Kebiasaan awal yang saya lakukan dengan pamrih hal serupa lambat laun menjadi sebuah ketagihan yang saya jalankan dengan tujuan ibadah. Contoh kecil adalah saat menulis di media sosial manapun, usahakan apa yang kita tulis mendatangkan manfaat bukan mudharat yang menyebar luas. Tulis dan postinglah kebaikan yang bertabur manfaat agar bernilai ibadah walaupun saya memang masih harus banyak belajar menerapkan hal ini, menjauhkan kata mengeluh dan positif menjalani hidup. (Mohon di ingatkan)
Nah, saat mendaftar dan menjalani proses CPNS 2014 di kabupaten landak, saya selalu meminta restu orang tua, keluarga, teman dan kerabat dekat. Saya ingin membanggakan dan membahagiakan mereka karena saya sudah sangat merepotkan pada saat masa susah dulu.
Selain ketagihan beribadah untuk mendapatkan 90% keberuntungan, saya juga mulai belajar soal-soal CPNS melalui internet, buku dan semua materi yang diperlukan. Karena Soal CPNS terbagi menjadi 3 bagian, TWK, TKP dan TIU saya mulai dengan mengumpulkan buku-buku PKN dari kelas X sampai kelas XII untuk menjadi bahan belajar, dan saya membeli buku-buku Psikotes untuk mengasah kemampuan TKP dan TIU.
Hampir 3 bulan sebelum tes, setiap malam sebelum tidur dan sesudah shalat subuh selalu menyempatkan diri untuk membaca berbagai sumber buku yang sudah di kumpulkan. H-7 saya menganalisis soal dan mencoba mengerjakan soal-soal yang saya dapat di internet. Karena berlatih membantu kita mendapat 10% kemampuan kognitif.
Selain ketagihan beribadah untuk mendapatkan 90% keberuntungan, saya juga mulai belajar soal-soal CPNS melalui internet, buku dan semua materi yang diperlukan. Karena Soal CPNS terbagi menjadi 3 bagian, TWK, TKP dan TIU saya mulai dengan mengumpulkan buku-buku PKN dari kelas X sampai kelas XII untuk menjadi bahan belajar, dan saya membeli buku-buku Psikotes untuk mengasah kemampuan TKP dan TIU.
Hampir 3 bulan sebelum tes, setiap malam sebelum tidur dan sesudah shalat subuh selalu menyempatkan diri untuk membaca berbagai sumber buku yang sudah di kumpulkan. H-7 saya menganalisis soal dan mencoba mengerjakan soal-soal yang saya dapat di internet. Karena berlatih membantu kita mendapat 10% kemampuan kognitif.
Alhasil, 24 Desember 2014 pengumuman kelulusan CPNS di Kab.Landak keluar. Saat melihat nama saya di dalam pengumuman itu, bayangan pertama yang keluar adalah Orang tua, Kerabat dan segala sesuatu yang telah saya usahakan sebelumnya.Saya merasakan rumus KEBAIKAN=KEBAIKAN itu nyata di depan mata, MEMBERI REZEKI=DIBERI REZEKI, MEMUDAHKAN=DIMUDAHKAN. Tak terhitung syukur, tak terhingga ucapan selamat mengalir. Alhamdulillaaah.....
Bukan bermaksud menghitung segala kebaikan atau pamer atas segala sesuatu yang telah dilakukan. Saya hanya ingin menjawab pertanyaan teman-teman yang tak sedikit bertanya tentang "Cara lulus CPNS".
Saya ingin kita berkaca dan membuat keberuntungan itu nyata. Karena sejujurnya, saat teman-teman bertanya "Bagi tips donk supaya bisa lulus CPNS" yang saya fikirkan adalah ibadah. Bingung menjawabnya dan pasti yang saya katakan adalah "Belajar jaa... jangan lupa banyak sedekah".
Nah, inilah perjalanan yang selama ini saya usahakan. Keberuntungan yang saya ciptakan dan kebahagiaan yang saya persembahkan untuk Kedua orang tua, keluarga, teman-teman dan kerabat dekat. 90% Keberuntungan dan 10% Kemampuan kognitif itu saya ciptakan dengan segala keikhlasan mengharap ridha Allah Swt.
Saat kita sudah menerima apa yang kita inginkan, jangan lupakan kebiasaan yang sebelumnya kita lakukan. Beribadah ,sedekah, berfikir positif, memudahkan urusan orang lain, memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar dan lain sebagainya.
Bersyukurlah dengan menjaga pemberian itu dengan baik. Bersyukurlah dengan tanggung jawab atas ridha Allah. Bukankah Allah sudah berjanji akan menambah nikmat saat kita bersyukur? Alhamdulillaaah....
Lalu bagaimana saat kita sudah melakukan segalanya, tapi masih tetap saja TIDAK BERHASIL. Yakinlah.... Rezeki yang Allah titipkan tidak akan pernah tertukar. Tetaplah berprasangka baik, karena Allah adalah sesuai prasangka hambanya. Tidak ada yang sia-sia. Jika tidak dibalas di dunia, Balasan di akhirat akan lebih kekal nikmatnya.
TETAPLAH BERUSAHA, BERDOA DAN MENCIPTAKAN KEBERUNTUNGAN DISEKITAR KITA. More info?
Line Id:ctbayani
IG: ctbayani22
FB : Siti nurbayani
0 komentar: