• Aku seorang pendidik


    Guru adalah orang tua pertama dan utama di sekolah. Masih ingat rasanya bagaimana perkuliahan etika profesi berlangsung. Sering sekali ditugasi menganalisis tanggung jawab dan hak Guru di sekolah, tentunya tanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa.

    Sekarang, pasca menjadi jurnalis di sebuah media di kalbar (Suara Pemred kalbar) aku di beri tanggung jawab mengajar,lebih senang menyebutnya "mendidik". Saya menjadi pendidik di sebuah sekolah menengah kejuruan di kecamatan pemangkat, sambas, kalimantan barat.

    Awalnya, memang tak terasa asing berada di sana karena sebelumnya kakakku sudah lebih dahulu menjadi staff pengajar selama dua tahun, setelah itu aku di percaya untuk mengajar mata pelajaran sejarah di sana.

    Tak terbayangkan awalnya, entah apa yang ada didalam fikiranku karena tidak pernah berhadapan dengan siswa dari daerah ku sendiri yang sebelumnya aku terbiasa berhadapan dengan siswa di kota besar seperti yogyakarta, terbiasa dengan sopan santun dan tingkat pendidikan serta pengetahuan peserta didik yang memang kadang melebihi gurunya.

    Di SMKN 1 Pemangkat atau yang biasa dikenal SMK Perikanan aku mengenal peserta didik bertahap dengan harapan mereka dapat menerimaku dan siap dengan metode mengajarku yang umumnya lebih mengutamakan keaktifan. 

    Kesan pertama menyatakan makna, ia benar saja. Saat itu kesan pertama ku pada mereka (baca:siswa) adalah mereka ramah, sopan, disiplin walaupun terkadang memang agak nakal dan bertindak di luar batas kewajaran seorang siswa. Tapi dari kesan pertama itulah aku menemukan motivasi terbesar agar generasi baru yang akan ku didik ini harus menjadi orang-orang besar nantinya, calon pemimpin terbaik untuk keluarga,daerah,bangsa dan negara. aamiin.

    Berjalan hampir 3 bulan, aku semakin menikmati profesi ini. Membentuk generasi masa depan yang unggul di bidangnya, menjadikan mereka manusia bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya. 

    Selain sebagai seorang siswa, mereka adalah semangat hidupku, semangat untuk ku tetap memberikan manfaat dan menjadi alasan dari setiap jejak kesuksesan mereka kelak. Sungguh cinta pada siswa-siswa ku adalah dengan mendidik mereka dengan penuh dedikasi dan kesabaran tinggi. 

    Aku seorang pendidik, selebihnya hanya manusia biasa. 

    Aku mencintai profesi mulia ini, mencintai setiap alasan yang menajdikanku bermanfaat bagi orang banyak. 

    Jadi orang baik itu wajib, tapi tidak boleh merasa lebih baik dari orang lain.

    THX.





0 komentar:

Posting Komentar